Sunday, 15 March 2015

TEKNOLOGI DALAM KEMILITERAN

Kemajuan pesat teknologi informasi secara khusus diimplementasikan dalam konsep yang disebut Perang Informasi (Information Warfare), yang menjadi landasan penting bagi pengembangan doktrin militer di masa yang akan datang. Dengan demikian teknologi informasi akan sangat berpengaruh terhadap bidang militer, dan dapat dilihat dari banyak sisi.

Teknologi Informasi dapat membantu menyediakan informasi potensial lebih cepat dan banyak melalui rantai komando dan pengendalian untuk mempercepat pengambilan keputusan. Teknologi Informasi memungkinkan pasukan mendapat informasi pada waktu dan tempat yang tepat, sehingga akan mengurangi apa yang oleh Clausewitz disebut "kabut perang", dan juga membuat pasukan menjadi lebih fleksibel.
Komputer juga dicipta untuk tujuan perperangan dalam sistem senjata, pengendalian dan komunikasi. Kapal perang dan kapal terbang yang modern dipasang dengan peralatan komputer yang canggih untuk membantu dalam melakukan navigasi atau serangan yang lebih tepat. Komputer juga digunakan untuk latihan simulasi perperangan bagi calon prajurit untuk mengurangkan biaya.

Implementasi dari teknologi informasi secara umum adalah berupa konsep Revolution in Military Affairs (RMA). RMA membahas konsep lingkup perang di masa yang akan datang, yaitu precision strike, dominating maneuver, space warfare, dan information warfare. Sesuai asas manajemen, teknologi informasi membuat organisasi militer dapat sedikit melonggarkan pengendalian. Teknologi Informasi memungkinkan kekuasaan pengambilan keputusan diserahkan pada tingkat serendah mungkin.
Dalam pengertian integrasi sistem, Teknologi Informasi membuat kompleksitas pada organisasi militer lebih berat dari pada sebelumnya. Kompleksitas ini dapat diatasi dengan menggunakan peranti lunak yang dirancang untuk keperluan tersebut terutama perkembangan pesat pada peranti lunak data base.

Peranan Komputer di Bidang Militer

Di bidang militer, tentu saja komputer memiliki banyak peranan penting, yaitu di antaranya :
Mengendalikan senjata dan peluru kendali, komputer digunakan untuk mensimulasikan perilaku sistem senjata dan memberikan praktik kepada orang yang dilatih dan memungkinkan mereka belajar dari kesalahan fatal yang mematikan. Computer juga dapat merekam kinerja yang berlatih dan menampilkannya kembali. Banyak anggota militer masuk medan perang dengan pengalaman terbatas dalam penggunaan amunisi.Komputer dapat digunakan untuk mengidentifikasi target dan mengarahkan peluru mereka. Tentara dan senjatanya dapat dilengkapi oleh penerima Global Positioning System (GPS) yang mengidentifikasi lokasi teman atau lawan. Bahkan computer pun dapat membantu menciptakan penangkal senjata yang notabene canggih seperti penangkal rudal. Peluru kendali (disingkat: rudal), peluru berpandu atau misil adalah senjata roket militer yang bisa dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk mencari target atau menyesuaikan arah. Ada beberapa macan peluru kendali, yaitu :

  • Balistik, Peluru kendali yang memakai lintasan trayektori yang ditentukan oleh balistik dalam sistem pengirimannya. Peluru kendali ini hanya dikendalikan dalam masa peluncuran saja
  • Jelajah, Peluru kendali yang memakai sayap dan menggunakan jet sebagai tenaga penggerak. Peluru kendali jelajah intinya adalah bom terbang.
  • Anti kapal, Rudal yang fungsi utamanya adalah untuk menghancurkan kapal

    Operasi persandian dan juga pengirimannya

    Selaras dengan peningkatan tugas umum pemerintah dan pembangunan, perubahan lingkungan stategik persandian, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kegiatan persandian mengalami banyak perubahan. Pengembangan tersebut meliputi aspek pemanfaatan persandian di lingkungan instansi pemerintah, pengembangan organisasi, dan pengembangan teknologi persandian yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

    Dalam era teknologi informasi modern dikenal internet dan komputer yang mampu mentransmisikan secara elektronis (komunikasi elektronis) segala bentuk data informasi secara cepat, tepat, efektif efisien serta convenient (nyaman, gampang). Bahkan para industri teknologi informasi meng-claim dapat pula menjamin konfidensialitas (kerahasiaan) berita/informasinya dalam sistem komunikasi yang umum dan terbuka itu. Perlu diamati lebih dalam dan tajam apakah ”umum dan terbuka” itu benar-benar mampu melindungi konfidensialitas atau kerahasiaan pada umumnya.

    Simulasi Perang

    Simulasi adalah program (software) komputer yang berfungsi untuk menirukan perilaku sistem nyata (realitas) tertentu. Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan (training), studi perilaku sistem behaviour) dan hiburan / permainan (game).Beberapa contoh simulasi komputer, antara lain : simulasi terbang (ight simulation), simulasi sistem ekonomi makro, simulasi sistem perbankan, simulasi antrian layanan bank (service queue), simulasi game strategi pemasaran (market game), simulasi perang (war game simulation), simulasi mobil (car simulation), simulasi tenaga listrik (power plan simulation), simulasi tata kota (sim city).
    Dalam hal peningkatan kemampuan pasukan, US Army mencoba model pertempuran yang menghubungkan setiap prajurit dengan sistem senjata secara elektronis. Tim peneliti dari Motorola dan laboratorium US Army di Natick, Massachusetts, merencanakan suatu prototipe dari peralatan untuk tentara masa depan. Helm prajurit dilengkapi dengan mikrofon untuk komunikasi, night-vision goggles dan thermal-imaging sensors untuk melihat di tempat gelap, dilengkapi layar di depan mata untuk mengetahui posisi dan mampu memberikan informasi yang akurat. Selama simulasi pertempuran di Fort Leavenworth, Kansas, divisi infantri dengan 20.000 personel, yang dilengkapi perlengkapan yang mutakhir tersebut, mampu menaklukkan pasukan dengan kekuatan tiga kali lebih besar. (Washington, D. W. Onward Cyber Soldier. Time Magazine, 146 (8))

    Navigasi alat-alat perang

    Computer pun digunakan untuk navigasi alat perang, contohnya radar dan sonar. Radar adalah singkatan dari Radio Detection dan Ranging. Alat ini hampir sama dengan sonar, tetapi menggunakan gelombang radio sebagai pengganti gelombang suara. Gelombang radio dipancarkan dan dipantulkan kembali oleh benda keras yang diterpanya. Semakin jauh benda yang diterpa gelombang itu semakin lama waktu yang dibutuhkan oleh gelombang untuk kembali. Bentuk benda dan jaraknya ditayangkan pada sebidang layar mirip televisi.
    Radar dikembangkan pada tahun 1930-an dan digunakan dalam Perang Dunia II untuk mengetahui kadatangan pesawat musuh. Kini radar digunakan dalam banyak bidang. Radar digunakan kapal laut dan pesawat terbang untuk melihat keadaan sekelilingnya pada waktu malam dan dalam kabut tebal.
    Sonar adalah alat yang mula-mula digunakan untuk menemukan kapal selam di bawah air. Alat itu diciptakan oleh Inggris selama Perang Dunia I untuk memburu kapal selam Jerman yang menenggelamkan banyak kapal sekutu. Sonar merupakan akronim dan Sound Navigation and Ranging artinya navigasi dan penentuan jarak dengan bantuan bunyi.

    Komputer Canggih yang Dikendalikan Otak

    Kini, telah tercipta komputer yang dapat memahami para pengguna dengan membaca pikiran. Kini, yang mungkin hanya terdengar seperti sebuah khayalan atau fiksi, telah menjadi kenyataan, dan telah teruji dengan sebuah simulator terbang.
    Pilot yang duduk dalam simulator terbang dan menggunakan topi EEG (sebuah topi yang dilengkapi elektroda yang membaca aktivitas otak) sudah berhasil menerbangkan pesawat tanpa menggunakan tangan - hanya dengan membayangkan joystick dalam pikiran.
    Ini tentu memicu reaksi media terkait 'pengontrolan pikiran gaya fiksi ilmiah,' namun aplikasi teknologi ini masih berdekade lamanya - dan itupun nantinya hanya diperuntukkan pilot-pilot penyandang cacat.
    Lima tim riset yang terlibat proyek Brainflight yang didanai Uni Eropa memiliki tujuan berbeda dengan aplikasi dalam waktu dekat.
    "Teknologi ini penting untuk diaplikasikan pada bidang lain - dan kemungkinan besar diaplikasikan terlebih dahulu pada sektor selain aviasi," ujar koordinator Brainflight, Tim Fricke, kepada DW.
    Menarik minat publik
    Teknologi yang dikembangkan Fricke beserta timnya dapat memudahkan pekerjaan yang menggunakan komputer - dengan memberi PC akses terhadap pikiran dan perasaan pemakainya melalui antarmuka otak-komputer (BCI).
    Otak manusia sebentar lagi bisa dibaca oleh komputer
    Otak manusia sebentar lagi bisa dibaca oleh komputer
    "Kami bisa membuat antarmuka baru yang memperhitungkan lebih banyak informasi mengenai pengguna, seperti nada suara, gerakan, mimikri," jelas periset Brainflight, Thorsten O. Zander. "Saat ini kalau saya berkomunikasi dengan sistem komputer, biasanya saya memberi perintah langsung: saya mengetik sesuatu atau menggerakkan kursor."
    Komputer belum dapat merekam rasa frustrasi pengguna ketika sesuatu tidak bekerja dengan baik, atau ketidaksabaran karena sebuah program begitu lambat. "Dengan BCI, kami bisa memberikan informasi yang hilang," ungkap Zander. "Mesin dapat memperkirakan apakah saya sedang sibuk, apakah saya bahagia dengan situasi yang ada, apakah saya sadar ada masalah."
    Bantu dokter selamatkan nyawa
    Tim Fricke mengatakan bahwa "kalau melihat dalam sejarah, berkali-kali terlihat bahwa riset aviasi telah memelopori teknologi baru."
    Bidang berbeda dapat diuntungkan oleh hasil periset Brainflight yang melekatkan elektroda pada otak seorang pilot
    Bidang berbeda dapat diuntungkan oleh hasil periset Brainflight yang melekatkan elektroda pada otak seorang pilot
    Thorsten Zander ingin hasil riset Brainflight dimanfaatkan rumah sakit. Ia tengah mengerjakan sebuah sistem yang dapat membantu dokter bedah dalam ruang operasi menggunakan antarmuka otak-komputer. Rencananya komputer dapat memperhitungkan keadaan pikiran dokter bedah dan mengkomunikasikannya kepada para kolega.
    "Apabila dokter bedah sedang berkonsentrasi tinggi, melakukan operasi yang begitu kompleks, ini akan terlihat dengan lampu kecil berwarna merah, sehingga koleganya mengetahui dan tidak melontarkan pertanyaan," kata Zander.
    Mobil berpenggerak otak
    Interaksi otak-komputer bukan hanya sudah diujicoba di udara. Eksperimen monitor aktivitas otak juga telah diaplikasikan pada pengemudi mobil.
    "Yang paling diminati oleh produsen mobil adalah komputer yang dapat mendeteksi ketika seseorang sama sekali tidak berkonsentrasi saat sedang mengemudi, misalnya karena mereka mengantuk," ucap Alan Blackwell dari Departemen Ilmu Saraf di Universitas Cambridge.
    Pengemudi mobil juga dipakaikan topi EEG serta konduktor kulit, namun telah ditemukan bahwa kamera yang dipasang pada dasbor dan diarahkan ke mata pengemudi merupakan teknologi yang paling cocok untuk mendeteksi rasa kantuk.
    Blackwell menekankan bahwa peneliti tidak boleh terlalu gegabah. "Menurut saya membayangkan apa yang nantinya bisa dilakukan oleh teknologi bagi manusia itu penting dilakukan. Kepala boleh mengawang-awang, tapi kaki harus tetap membumi."